B.
Unsur-Unsur Kebugaran Jasmani
1.Kecepatan (speed) adalah kemampuan tubuh
untuk melakukan gerakan dalam waktu sesingkat-singkatnya
Latihan kecepatan (Speed
training)
Latihan kecepatan yang masih bersifat umum ini diberikan dalam bentuk latihan lari dan sekaligus dengan latihan reaksi. Beberapa catatan yang perlu diperhatikan dalam latihan kecepatan antara lain sebagai berikut.
Perlu diingat bahwa untuk lebih efektifnya latihan kecepatan tersebut, perlu rangsanganrangsanganlstimulus luar seperti: tanda dengan tepukan Langan, bunyi peluit, atau suara sebagai komando untuk mulai yang sekaligus juga melatih reaksi pemain.
Latihan peningkatan kecepatan (speed)
Latihan kecepatan yang masih bersifat umum ini diberikan dalam bentuk latihan lari dan sekaligus dengan latihan reaksi. Beberapa catatan yang perlu diperhatikan dalam latihan kecepatan antara lain sebagai berikut.
Perlu diingat bahwa untuk lebih efektifnya latihan kecepatan tersebut, perlu rangsanganrangsanganlstimulus luar seperti: tanda dengan tepukan Langan, bunyi peluit, atau suara sebagai komando untuk mulai yang sekaligus juga melatih reaksi pemain.
Latihan peningkatan kecepatan (speed)
Pengertian
kecepatan
Kecepatan
adalah kemampuan untuk menempuh suatu jarak dalam waktu yang
sesingkat-singkatnya. (Muhajir 60: 2006). Kecepatan bukan hanya berarti
menggerakkan seluruh tubuh dengan cepat, tetapi dapat pula terbatas pada
menggerakkan anggota-anggota tubuh dalam waktu yang sesingkat-singkatnya.
Bentuk-bentuk
latihan untuk meningkatkan kecepatan antara lain :
a)
Lari cepat dengan jarak 40 dan 60 meter.a
b)
Lari dengan mengubah-ubah kecepatan (mulai lambat ) makin lama makin cepat).
c)
Lari naik bukit
d)
Lari menuruni bukit.
e)
Lari menaiki tangga gedung.
1)
Lari cepat dengan jarak 40 dan 60 meter
a)
Tujuannya : – melatih kecepatan gerakan seseorang
-
untuk mengukur kecepatan.
b)
Perlengkapan :
(1)
Lintasan yang lurus, datar, rata, tidak licin, berjarak 40-60 meter.
(2)
Bendera start, peluit, stopwatch, serbuk kapur, formulir tes, alat tulis.
c)
Pelaksanaan / cara melakukannya adalah sebagai berikut :
(1)
Siswa berdiri di belakang garis start dengan sikap badan tegak dan kedua kaki
dibuka.
(2)
Kedua tangan di samping badan dengan sikap berdiri, dengan salah satu ujung
jari kakinya sedekat mungkin dengan garis start (aba-aba bersedia).
(3)
Pada aba-aba “siap” siswa mengambil sikap start berdiri siap untuk berlari.
(4)
Pada aba-aba “ya” siswa lari secepat mungkin menuju garis finish atau menempuh
jarak 40-60 meter.
(5)
Apa siswa mencuri start, atau mengganggu lintasan lain maka tes harus diulang.
(6)
Pengukuran waktu dilakukan pada saat bendera di angkat (saat aba-aba “ya”)
sampai siswa dapat melintasi garis finish.
2.Kecepatan reaksi adalah waktu yang
diperlukan untuk memberikan respon kinetik setelah menerima perintah atau
rangsangan.
Latihan Kecepatan bereaksi
1) Tujuannya : melatih kelincahan dalam melakukan suatu reaksi gerakan.
2) Cara melakukannya adalah sebagai berikut :
a) Berdiri dengan sikap ancang-ancang, kedua lengan di samping badan dengan sikap
bengkok, perhatikan aba-aba peluit.
b) Bunyi peluit pertama, lari kedepan dengan secepat-cepatnya.
c) Bunyi peluit kedua, lari mundur secepat-cepatnya.
d) Bunyi peluit ketiga, lari kesamping kiri secepat-cepatnya.
e) Bunyi peluit keempat, lari ke samping kanan secepat-cepatnya
f) Latihan ini dilakukan terus – menerus secara berangkai tanpa berhenti dahulu.
1) Tujuannya : melatih kelincahan dalam melakukan suatu reaksi gerakan.
2) Cara melakukannya adalah sebagai berikut :
a) Berdiri dengan sikap ancang-ancang, kedua lengan di samping badan dengan sikap
bengkok, perhatikan aba-aba peluit.
b) Bunyi peluit pertama, lari kedepan dengan secepat-cepatnya.
c) Bunyi peluit kedua, lari mundur secepat-cepatnya.
d) Bunyi peluit ketiga, lari kesamping kiri secepat-cepatnya.
e) Bunyi peluit keempat, lari ke samping kanan secepat-cepatnya
f) Latihan ini dilakukan terus – menerus secara berangkai tanpa berhenti dahulu.
3.Daya ledak (power)
adalah kemampuan tubuh yang memungkinkan otot atau sekelompok alat untuk
bekerja secara maksimal.
Contoh Latihan Daya Ledak (Power)
Contoh Latihan Daya Ledak (Power)
Salah satu bentuk latihan daya ledak
power yang sering dilakukan orang yaitu dengan menggunakan besi atau mengangkat
beban. Pelaksanaanya adalah mengangkat besi/beban dengan berat badan
disesuaikan dengan kebutuhan. Cara mengangkat beban yaitu dilakukan
berulang-ulang dengan cepat. Perlu diingat bahwa penentuan jumlah/berat beban
jangan terlalu berat, agar beban dapat diangkat dengan berulang kali. Lamanya
melakukan latihan dibagi dalam beberapa repetisi dan dilakukan dalam beberapa
set.
Bentuk-bentuk latihan untuk
meningkatkan daya ledak (power) adalah sebagai berikut:
d) Melompat dengan dua kaki (double leg
bound)
e) Melompat dengan kaki secara
bergantian
f) lompat jongkok
g) Lompat dua kaki dengan box
0 komentar:
Posting Komentar